KESEHATAN, PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA
MAKALAH
KESEHATAN, PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA
Disusun
untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah
Ilmu Pengetahuan Alam 1 (IPA
1).
Dosen
Pengampu : Setyo Eko Atmojo, M.Pd
Oleh :
1.
Annas
Nur Kholis (12144600022)
2.
Dhedit
Sujati (12144600033)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesehatan, Penyakit dan
Pencegahannya” dalam rangka memenuhi tugas IPA 1 tepat pada
waktunya.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan dan nasihat dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen mata kuliah IPA 1, Setyo Eko
Atmojo,M.Pd
, yang telah memberi ilmu dan pengetahuan dalam pembuatan makalah ini.
2. Sahabat-sahabat yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sebagai balasan atas amal baik dari semua pihak yang telah
disebutkan di atas. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Yogyakarta, 15 September 2013
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup kita. Jika
tubuh sudah tidak sehat, maka untuk melakukan aktivitas sehari-hari kurang
maksimal bahkan ada yang tidak bisa melakukannya karena kendala kesehatan. Oleh
sebab itu jika kita igin tubuh kita sehat terus dan terhindar dari bibit
penyakit, kita harus tahu apa sih sebenarnya sehat itu, dan bagaimana cara kita
mendapatkan tubuh yang selalu sehat?
Di sini kami akan membahas tentang apa itu sehat dan
bagaimana cara kita menjaga kesehatan kita. Kami juga akan membahas macam-macam
penyakit, mulai dari penyakit menular, tidak menular sampai penyakit yang
menurun. Kami juga akan membahas cara untuk mencegah agar terhindar dari
penyakit tersebut. Minimal berusaha untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Untuk
itu, penting bagi kita mengetahui tentang pendidikan kesehatan, berawal dari
diri kita sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang kesehatan bagi
manusia!
2. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam
penyakit pada manusia!
3. Jelaskan pencegahan yang dapat dilakukan agar
terhindar dari penyakit!
C.
Tujuan
1. Menjelaskan kesehatan pada manusia
dan cara menjaganya.
2. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai
macam penyakit pada manusia.
3. Menjelaskan cara pencegahan penyakit
yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit.
BAB II
KESEHATAN, PENYAKIT dan
PENCEGAHANNYA
A. Pengertian
Kesehatan
Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh
Effendi (1995), sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, sosial,
jadi tidak hanya bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga
ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosial seseorang.
Sedangkan menurut UU Kesehatan RI No. 9 tahun 1960 dan UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan
ialah: Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Kesehatan merupakan faktor penting yang
harus diperhatikan oleh manusia. Karena jika kita sehat maka aktivitaspun akan
lancar. Sebaliknya jika badan kita kurang sehat, maka aktivitas yang kita
lakukan kurang maksimal atau bahkan tidak bisa beraktivitas sma sekali. Oleh
karena itu, kita harus tahu tentang kesehatan kita, setidaknya kita tahu
tentang diri kita sendiri. Apabila kita merasa sakit sebaiknya kita langsung
memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat untuk mencegah agar rasa sakit
yang kita rasaan tidak menjadi parah.
Penyakit ada yang menular dan ada pula
yang tidak menular. Ada penyakit yang merupakan bawaan dari orang yua atau
nenek moyang kita, misalnya saja asma. Baik penyakit menular, tidak menular
ataupun bawaan dapat muncul jika tubuh kita kurang fit atau kekebalan tubuh
kita menurun. Agar penyakit tidak menyerang pada tubuh kita, sebaiknya kita
mencegahnya terlebih dahulu. Upaya yang bisa dilakukan kita ntuk mencegah agar
tidak mudah terserang penyakit adalah dengan makan makanan yang sehat dan gizi
seimbang, rutin berolah raga, memjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari
stress yang terlalu berat. Stres juga dapat menyebabkan kita mudah terjangkit
penyakit.
B. Usaha
Kesehatan Perorangan, Masyarakat, dan Lingkungan
Usaha
kesehatan (hygiene) perseorangan
lebih menitik beratkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatan perorangan.
Contoh usaha kesehatan perseorangan adalah makan-makanan yang memenuhi gizi,
merebus air sampai matang, menggosok gigi secara tertur, memasak makanan dengan
memperhatikan gizinya, mencuci tangan sebelum makan, menutup tempat penampungan
air yang ada di rumah, tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup, olah raga
secara teratur, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala (Iehsan, Yulati,
Rejeki, (1993).
Usaha
kesehatan masyarakat merupakan usaha untuk melindungi dan mempertinggi derajat
kesehatan masyarakat. Ada tiga faktor yang menyebabkan orang mudah terserang
penyakit, antara lain karena:
- Faktor pendidikan kesehatan yang masih kurang
Misalnya
orang yang pendidikannya rendah atau orang-orang yang sama sekali belum
mengenal pendidikan kesehatan. Mereka dalam hal menanggulangi penyakit yang
dideritanya tidak secepatnya pergi berobat ke dokter, ke rumah sakit atau
PUSKESMAS, melainkan mereka masih pergi minta tolong kepada seorang dukun yang
sebetulnya dukun tersebut bukan ahli mengobati penyakit yang mereka derita.
- Faktor kebiasaan penduduk yang masih terbelakang
Makanan
dan minuman yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Mereka makan makanan yang
kurang bergizi atau malahan makanan yang tidak bergizi dan tidak memenuhi baik
kualitas maupun kuantitasnya. Minuman yang mereka minumpun tidak sehat, mereka
minum air yang belum dimasak. Padahal air yang belum direbus masih banyak
mengandung baksil-baksil atau kuman yang dapat menimbulkan sakit pada
pencernaan makanan (perut), misalnya muntaber, diare, disentri, kolera, dan
lain-lain.
Kebiasaan
membuang kotoran, air limbah atau sampah di sembarang tempat. Sehingga
menimbulkan lingkungan yang kotor, kemudian banyak lalat, kecoa, dan hewan lain
yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit. Juga kebiasaan mandi di sungai
yang airnya kotor.
- Faktor ekonomi rakyat yang masih kurang mencukupi
Berobat
ke dokter bagi orang-orang yang kurang mampu harus berpikir dua atau tiga kali.
Karena di samping upah periksa dokter yang mahal, juga harga obat yang kurang
atau tidak terjangkau oleh masyarakat yang ekonominya lemah.
Usaha yang dapat dilakukan
masyarakat dalam menjaga kesehatan meliputi:
- Memeperbaiki kesehatan lingkungan,
- Mencegah dan memberantas penyakit infeksi,
- Mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan,
- Mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan,
- Mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya (Iehsan, Yuliati, Rejeki, (1993).
Usaha
kesehatan lingkungan (sanitasi) adalah usaha yang lebih menitik beratkan pada
perbaikan lingkungan hidup secara fisik atau kepada factor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan perorangan/masyarakat. Contoh usaha sanitasi antara lain
adalah membuat jamban keluarga (MKC), penyediaan sumber air minum yang bersih,
pembuatan tempat pembuangan sampah, pengawasab terhadap sector penyebar
penyakit.
C. Macam-Macam
Penyakit dan Cara Mencegahnya
Kita ketahui bahwa penyakit itu beraneka macam. Mulai dari
penyakit yang ringan sampai yang berat. Berdasarkan penularannya, penyakit
dibedakan menjadi penyakit menular dan penyakit tidak menular. Adapun cara
penularan penyakit bisa melalui:
1. Masuk melalui saluran pernafasan
Bibit penyakit dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui
saluran pernafasan. Seorang penderita mengeluarkan air ludah atau getah hidung
atau udara yang mengandung bibit penyakit. Apabila titik-titik ludah atau getah
hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit tersebut terhirup oleh orang
lain yang kebetulan kondisi tubunya lemah, maka orang tersebut akan sakit
karena tertular penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui saluran
pernafasan contohnya: influenza, TBC, batuk, dll.
2. Masuk melalui saluran pencernaan
Bibit penyakit dapat masuk melalui saluran pencernaan. Bibit
penyakit masuk melalui rongga mulut melalui makanan atau minuman yang
dikonsumsi. Hal ini akan terjadi apabila seseorang memakan makanan atau minuman
yang tidak bersih atau makanan yang menggunakan peralatan yang tidak bersih
atau bisa juga saat makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Orang ini akan
tertular bibit penyakit melalui rongga mulut dan masuk ke saluran pencernaan.
Contoh penyakit yang dapat ditularkan adalah: diare, muntaber, dll.
3. Masuk melalui kulit
Penyakit yang dapat ditularkan melalui kulit bisa berupa
penyakit kulit atau bukan penyakit kulit. penyakit pada kulit dapat ditularkan
melalui sentuhan langsung dengan si penderita, (contoh penyakitnya yaitu: panu,
cacar air, kadas, kurap), dapat juga melalui hubungan tidak langsung yaitu
dengan menggunakan barang yang digunakan si penderita, contohnya handuk, atau
baju si penderita. Sedangkan penyakit bukan kulit yang dapat ditularkan melalui
kulit yaitu penyakit yang menyerang pembuluh darah, misalnya penyakit demam
berdarah. Penyakit ini ditularkan melalui perantara serangga (nyamuk) yang
mengigit si penderita. Nyamuk menggigit
penderita malaria, lalu nyamuk terebut menggigit orang lain yang tidak
terserang penyakit malaria, maka secara tidak langsung orang yang tidak
terserang penyakit malaria tertular penyakit malaria dari gigitan nyamuk
tersebut.
Macam-macam penyakit:
1. Penyakit
menular
Adalah suatu penyakit yang dengan mudah berkembang ke tubuh
lain dengan melalui perantara tertentu (serangga, cacing, protozoa, bakteri,
virus, jamur), secara langsung maupun tidak langsung. Yang termasuk penyakit
menular yaitu:
a) TBC
Penyakit tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dab bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bekteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada
paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar
dengan bakteri Mikrobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita
TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC
dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan
terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada
orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh
darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat
menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal,
saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun
demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Gejala
penyakit TBC:
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum
dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran
secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit
untuk menegakkan diagnose secara klinis.
Gejala sistemik/khusus:
1) Demam tidak terlalu tinggi yang
berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari diertai keringat malam. Kadang-kadang serangan
demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
2) Penuruna nafsu makan dan berat
badan.
3) Batuk-batuk selama lebih dari 3
minggu (dapat disertai dengan darah).
4) Perasaan tidak enak, lemah.
Gejala khusus:
1) Tergantung
dari organ tubuh mana yang terkenaa, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemahyang disertai
sesak.
2) Kalau ada cairan dirongga pleura
(pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
3) Bila mengenai tulang, maka akan
terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk
saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.
4) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang
kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin
positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita
TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan
serologi/darah.
Penegakkan diagnosis
Apabila dicurigai seseorang
tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakuakn untuk menegakkan
diagnosis adalah:
1) Anamnesa
baik terhadap pasien maupun keluarga.
2) Pemeriksaan
fisik.
3) Pemeriksaan
laboretorium (darah, dahak, cairan otak).
4) Pemeriksaan
patologi anatomi (PA).
5) Rontgen
dada (thorax photo).
6) Uji
tuberculin.
b) Kolera
Kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus.
Sifat kolera akut, penyebabnya bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk ke
dalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Di dalam
usus bakteri mengeluarkan enterotoksin (racunnya). Akibatnya penderita
terserang diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat. Akibat lanjut,
penderita kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi yang
bisa mematikan.
Penularan:
Kolera dapat
menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah
banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap
menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang
biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang
mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang
lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga. Misalnya cuci
tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air
yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi
bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh
orang lain yang bermukim disekitarnya.
Gejala:
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Akan tetapi pada penderita penyakit
kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah:
1) Diare yang
encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
2)
Feaces atau
kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih
keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
3)
Feaces (cairan)
yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan
putih.
4) Diare terjadi
berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
5) Terjadinya
muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidak merasakan mual sebelumnya.
6) Kejang otot
perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
7) Banyaknya
cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya
seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung,
hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti
cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan
kematian.
Pencegahan
Cara pencegahan
dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi
lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada
tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang
sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai
sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan
mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang. Bila dalam
anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya
mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus
di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas.
Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan
penderita.
c) Penyakit
kulit (jamur kulit).
Ada
beberapa macam penyakit kulit, yaitu:
1) Kudis
Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah
disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para
pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti
misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di selang jari
tangan atau kaki.
Cara Pencegahan
penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat tidur, handuk dan
pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.
2) Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh
fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang
kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap dapat dicegah
dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga kebersihan tubuh, dan
mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat
diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan
benar dapat menghilangkan infeksi.
3) Panau
Panau atau panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit
panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada
saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung
warna kulit si penderita. Panau paling
banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga
bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara pencegahan
penyakit kulit Panau dapat
dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti
jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada
kulit yang terserang Pana.
d) Flu/pilek.
Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit ini termasuk
jenis penyakit yang cepat sekali menular. Gejala dari penyakit ini adalah
menggigil, demam, sakit kepala, nyeri otot punggung, tubuh terasa lemas, lelah,
berkeringat, kerongkongan terasa sakit, batuk - batuk, hidung berair, serta suhu tubuh meninggi.
Cara mengobati penyakit influenza adalah dengan
cara mengkonsumsi air putih sebanyak-banyaknya dan istirahat yang cukup. Dan minum-minuman pereda pilek/obat flu.
e) Demam Berdarah (DBD).
Penyakit demam
berdarah adalah penyakit infeksi yang bisa berakibat fatal dalam waktu yang
sangat relatif singkat. Demam berdarah tidak menular melalui kontak manusia
secara langsung tetapi bisa ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti betina yang
menyimpan virus pada telurnya dan selanjutnya akan menularkan virus tersebut
kepada manusia melalui gigitan. Nyamuk jenis ini biasanya menggigit pada siang
hari (09.00 - 10.00) atau sore hari (16.00 - 17.00).
Gejala dari penyakit demam berdarah ini
diantaranya adala demam secara tiba-tiba, sakit kepala berat, sakit pada sendi
dan otot, serta timbul bintik-bintik merah
pada kulit.
Gejala:
Masa
tunas/inkubasi selama 3-15 hari sejak seseorang terserang virus dengue. nderita
akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
1) Demam tinggi
yang mendadak 2-7 hari (38-40 derajat Celsius).
2) Pada
pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3) Adanya bentuk
perdarahan di kelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis), buang air
besar dengan kotoran (peaces) berupa lendir bercampur darah (melena), dan
lain-lainnya.
4)
Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5) Tekanan darah
menurun sehingga menyebabkan syok.
6)
Pada
pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3-7 terjadi penurunan trombosit di
bawah 100.000/mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit
di atas 20% dari nilai normal (hemokonsentrasi).
7) Timbulnya
beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8)
Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan
gusi.
9) Demam yang dirasakan penderita
menyebabkan keluhan pegal / sakit pada persendian.
10) Munculnya
bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Penularan:
Penyebaran
penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit
DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk
di sekitarnya.
Pengobatan:
1) Fokus
pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah
atau mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita
banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu.
2) Penambahan
cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah
dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan
jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya
adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya:
a) Paracetamol membantu menurunkan demam,
b) Garam elektrolit (oralit) jika disertai
diare,
c) Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi
sekunder.
3) Lakukan kompres
dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim
medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif
yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun
khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medis, akan tetapi jambu biji
kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai
trombosit darah.
Pencegahan dari penyakit demam berdarah ini bisa dilakukan
dengan cara:
Pencegahan
dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di waktu pagi sampai sore, karena
nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada
di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada
penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit
DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
a) Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat
perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan disain
rumah.
b) Pemeliharaan
ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri
(Bt.H-14).
c)
Pengasapan /
fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
d) Memberikan
bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air,
vas bunga, kolam, dan lain-lain.
e) Penyemprotan
nyamuk di lingkungan rumah dan masyarakat.
f)
Membersihkan
saluran air, menutup tempat penyimpanan air.
g) Membersihkan dan
mengurasbak mandi.
h)
Serta mengubur
barang-barang bekas yang sudah tidak dipakai.
f) Diare.
Diare adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang terkena diare akan mengalami
sering buang air besar dengan tekstur faces yang encer. Diare berat bila tidak
ditangani dengan benar bisa menyebabkan dehidrasi serta bisa juga menyebabkan
kematian.
Penyakit diare
bisa disebabkan oleh gejala luka, alergi zat tertentu, penyakit dari makanan,
kelebihan mengkonsumsi vitamin C. Penyakit diare bisa diobati dengan cara
mengkonsumsi cairan yang banyak terutama oralit sehingga bisa mengganti jumlah
cairan yang keluar melalui buang air besar.
2.
Penyakit
tidak menular
Penyakit
jenis ini tidak dapat ditularkan dari penderita kepada orang lain. Penyakit ini
merupakan penyakit non infeksi yang penyebabnya bukan mikroorganisme. Biasanya
penyakit ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, cacat
fisik, penuaan usia, dan gangguan kejiwaan.
Jenis Penyakit
Tidak Menular antara lain :
a. Hipertensi
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan
di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa
cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Penyebab hipertensi:
Penggunaan
obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat
hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus
menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi
dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga
termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah
tinggi.
b. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang bisa disebut "silent killer". Sering kali
seorang penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kencing manis.
Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita.
Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita.
Penyebab
diabetes
Penyakit ini timbul jika kadar gula darah seseorang terlalu tinggi.
Pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin yang berguna mengubah glukosa
di dalam darah menjadi zat gula darah.
Glukosa adalah bahan energi yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam
tubuh. Sementara itu, tugas insulin adalah menstimulasi sel untuk mengabsobsi
glukosa dari darah. Pada penderita diabetes, sel tidak mampu mengabsorbsi
glukosa secara normal. Akibatnya glukosa menumpuk di dalam darah dan
menyebabkan diabetes.
Tanda-tanda
penyakit diabetes mellitus:
1) Perasaan haus yang terus-menerus
2) Berat badan turun secara drastis
3) Sering buang air kecil dalam volume besar
4) Cepat letih dan penyebabnya tidak jelas
5) Rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun
6) Koma, pada kasus tertentu.
Pencegahan diabetes:
1) Berolahraga yang teratur.
2) Tidak merokok
3) Menjaga berat ideal badan agar tidak terjadi obesitas
4) Melakukan pengawasan kadar glukosa dalam darah secara mandiri di rumah
5) Check up kesehatan menyeluruh di rumah sakit
6) Memeriksakan mata secara teratur
7) Mengatur penggunaan gula yang rendah kalori
c. Rematik
Rematik merupakan penyakit anak-anak dan remaja.Biasanya penyakit ini mulai terjadi
1 sampai 3 minggu setelah seseorang menderita pharyngitis. Di Amerika Serikat,
telah dikembangkan antibiotik untuk mengatasi penyakit ini.
Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.
Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.
Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa demam rematik lebih sering dialami
oleh anak gadis dibandingkan anak lelaki. Namun setelah mencapai dewasa, ukuran
tentang jenis kelamin mana yang lebih sering terkena sudah mulai kabur.
Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas seseorang dan lingkungan mereka berada.
Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas seseorang dan lingkungan mereka berada.
Penyebab:
Demam rematik diakibatkan oleh kombinasi infeksi bakteri dan lemahnya
sistem imunitas tubuh seseorang. Penyakit ini bermula dari infeksi pada
tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Setelah bakteri
masuk ke dalam tubuh, ia akan berkembang dan menyebabkan demam disertai flu.
Dalam banyak kasus, anak-anak lebih mudah terserang infeksi pada tenggorokan.
Flu ini akan berkembang menjadi demam rematik.
Tanda-tanda
rematik:
1) Panas
2) Sakit sendi, terutama pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki,
kemudian pada sendi siku, Sendi-sendi membengkak, dan
3) Seringkali terasa panas serta tampak merah.
4) Garis-garis merah yang melengkung atau benjolan di bawah kulit.
5) Pada kasus yang lebih berat, badan terasa lemah, napas pendek dan mungkin
nyeri jantung(heart pain).
Pengobatan:
1) Jika anda mencurigai demam rematik, temui petugas kesehatan. Pada penyakit
ini, terdapat kemungkinan bahaya kerusakan jantung.
2) Minumkan aspirirn dengan takaran besar. Seorang anak yang berusia 12 tahun
dapat minum sampai 2 atau 3 tablet @ 300 mg, 6 kali sehari. Minumkan aspirin
bersama-sama susu atau sedikit soda bicarbonat, untuk menghindarkan sakit pada
lambung. Jika mulai berdering, kurangi takaran.
3) Berikan penicilin, 400.000 unit per tablet, 1 tablet 4 kali sehari selama
10 hari.
Pencegahan:
1) Untuk mencegah demam rematik, obati pharyngitis segera dengan penicilin
selama 10 hari.
2) Untuk mencegah kambuhnya demam rematik dan tambahan kerusakan jantung, anak
yang pernah menderita demam rematik harus mendapatkan penicillin selama 10
hari, begitu ada tanda pertama sakit leher. Jika tanda-tanda kerusakan jantung
telah terlihat, anak tersebut harus mendapat penicillin secara teratur
mendapatkan suntikan benzathin penicillin setiap bulan, mungkin selama
hidupnya. Ikutilah nasehat seoarang dokter atau petugas kesehatan yang berpengalaman.
Secara umum
untuk mencegah penyakit menular maupun tidak menular yaitu dengan cara:
1) menjaga
kebersihan lingkungan
Sampah, kotoran yang menumpuk, drainase yang kotor serta
ventilasi/lubang untuk pertukaran udara di dalam rumah yang buruk bisa menjadi
sebab timbul penyakit.
Lingkungan yang sehat dapat mencegah penularan penyakit.
2) Cuci
tangan dengan sabun
Biasakanlah untuk mencuci tangan sebelum melakukan
aktivvitas lain, seperti saat
mau makan. Tangan menjadi media perantara kuman maupun
mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja memgang bekas ludah atau
kotoran, maka penyakit dengan mudah tertular.
Membiasakan diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan
berolahraga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup
mendukung tubuh agar tetap bugar. Pola
makan yang seimbang.
Perlunya mengatur pola makan, terutama menu makanan yang
sehat. Hindari makanan yang beresiko terhadap kesehatan seperti minuman bersoda, makanan ringan/snack yang banyak
mengandung MSG dan sebagainya.
4) Pola hidup yang sehat.
Nikmati hidup dengan selalu berpikir positif. Mulai
melakukan pendekatan terhadap agama serta tidak melakukan pergaulan bebas.
Setialah pada satu pasangan Anda.
Sejak BALITA diberikan
imunisasi lengkap untuk mencegah penularan penyakit. Perkuat daya tahan
tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan pola hidup yang sehat karena
umumnya penyakit menular menyerang sistem kekbalan tubuh. Artinya,
walaupun telah diimunisasi, saat badan lemah bisa saja tertular.
3.
Penyakit
menurun atau bawaan
a.
Alergi
Banyak
penelitian ilmiah menyatakan bahwa alergi didasari oleh faktor keturunan.
Apabila orang tua memiliki kecenderungan alergi, kemungkinan besar alergi akan
diturunkan kepada anak-anaknya. Alergi memiliki reaksi yang bermacam-macam,
bahkan ada yang dapat membahayakan jiwa. Alergi yang dipicu oleh allergen
yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa alergi yang reaksinya mengancam nyawa
diantaranya adalah alergi kacang dan alergi sengatan tawon, dapat menyebabkan
sesak nafas.
b.
Albino
Albino adalah
penyakit yang terjadi karena hilangnya pigmen atau zat warna kulit. Padahal
pigmen memiliki fungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet. Oleh
karena itu orang yang mengalami albino rentan terhadap kanker kulit jika
terpapar sinar matahari secara terus menerus. Albino sendiri berasal dari
bahasa latin Albus yang artinya putih. Meskipun putih, namun ini adalah
bukan putih sehat.
c.
Asma
Asma adalah
penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Asma mengakibatkan saluran
pernafasan menyempit sementara. Umumnya hal ini disebabkan oleh peradangan di
saluran pernafasan yang menyebabkan saluran nafas bereaksi secara berlebihan
terhadap suatu rangsangan, misalnya debu, asap dan pollen.
Penyebab:
Sampai saat ini
penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak
penelitian oleh para ahli. Teori atau hipotesis mengenai penyebab seseorang
mengidap asma belum disepakati oleh para ahli di dunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma, saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau / aroma menyengat (misalnya; parfum), dan olahraga.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma, saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau / aroma menyengat (misalnya; parfum), dan olahraga.
Selain itu
terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi
saluran pernapasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit
asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita di masa siklus menstruasi, namun
hal ini sangat jarang sekali. Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya
faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor
keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan
besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.
Gejala:
Adapun tanda dan gejala penyakit asma
diantaranya :
1) Pernapasan
berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan napas (exhalation).
Tidak semua penderita asma memiliki pernapasan yang berbunyi, dan tidak semua
orang yang napasnya terdegar (wheezing) adalah penderita asma.
2) Adanya sesak
napas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
3) Batuk berkepanjangan
di waktu malam hari atau cuaca dingin.
4) Adanya keluhan
penderita yang merasakan dada sempit.
5) Serangan asma
yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur napas.
Pada usia anak-anak, gejala awal dapat
berupa rasa gatal di rongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa
kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaannya. Sebagai
reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pencegahan:
Langkah tepat
yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi
faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap
penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi
pemicu serangan asma nya. Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita
sudah merasa dapat bernapas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan
pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
Penanganan atau pengobatan:
Penyakit asma (asthma)
sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma
dapat terjadi di kemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada
penderita asma adalah sebagai tindakan mengetasi serangan yang timbul yang mana
disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip
dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik
suntikan (hydrocortisone), sirup ventolin (salbutamol) atau nebulizer
(gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernapasan.
Pada
kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada
gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim
kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin
dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk
menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) di mana pun mereka
berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernapasan dikala serangan
terjadi.
d. Buta warna
Buta warna
adalah suatu keadaan yang tidak normal pada sel mata karena sel kerucut telah
rusak sehingga tidak mampu menangkap warna tertentu. Pada umumnya buta warna
adalah disebabkan oleh faktor genetik, dimana ansestornya memiliki penyakit
buta warna. Penderita buta warna tidak dapat mengenali satu atau beberapa warna
sekaligus.
e. Obesitas
Obesitas adalah
suatu keadaan dimana berat badan melebihi batas paling tinggi kelebihan berat
badan dan tubuh didominasi mayoritas lemak. Orang yang mengalami obesitas
umumnya susah mengendalikan nafsu makan. Salah satu penyebab obesitas adalah
gen atau keturunan. Gen tersebut menyebabkan fungsi menahan nafsu makan tidak
bekerja dengan baik, ditambah dengan kebiasaan gaya hidup yang tidak baik
dengan memakan-makanan yang tinggi lemak dan rendah nutrisi seperti junk
food.
f. Kanker payudara
Penyakit ini
adalah penyakit yang ditakuti oleh perempuan, meskipun sebenarnya penyakit
kanker jenis ini bisa juga mengancam kaum pria. Kanker ini menyerang pada
jaringan payudara atau sekitar sel mamae. Gejala yang dialami pada umumnya
kulit berwarna kemerahan, berisisik dan menebal di sekitar area payudara dan
puting. Jika sudah memasuki fase lebih lanjut, maka dapat mengeluarkan cairan
dari puting, namun bukan ASI. Gejala yang paling umum dapat dideteksi adalah adanya
benjolan atau bengkak pada payudara.
Penyebab dan faktor resiko:
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun terdapat beberapa
keadaan yang dianggap dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker
payudara. Meskipun demikian, tidak berarti mereka yang tidak memiliki faktor
resiko, tidak dapat terkena kanker payudara.
Faktor-faktor resiko kanker payudara antara lain:
1) Memiliki
anggota keluarga yang menderita kanker payudara (ibu, nenek, saudara perempuan).
2) Mens pertama pada
usia muda, menopause yang terlambat
3) Wanita yang
tidak punya anak, atau melahirkan anak pertama pada usia > 30 tahun.
4) Pernah terdapat
tumor/kanker payudara sebelumnya
5) Mendapatkan
terapi pengganti hormon jangka panjang
6) Faktor-faktor
lain: obesitas/konsumsi tinggi lemak, konsumsi alkohol berlebih, mutasi genetik.
Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:
1) SADARI (perikSA
payuDAra sendiRI)
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi
(7-10 hari setelah menstruasi hari pertama), payudara agak membengkak sehingga
menyulitkan pemeriksaan.
Caranya:
Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:
a) Adanya benjolan
b) Kulit bersisik
sekitar putting
c) Puting susu keluar
darah/cairan lain
d) Cekungan pada
kulit payudara/seperti kulit jeruk
e) Perubahan
bentuk/ukuran
2) Jika tidak
terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara:
Pemeriksaan Medik, Pemeriksaan
Payudara secara berkala oleh tenaga medis (dokter).
3) Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan payudara dengan
alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi.
Mamografi
adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara
pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit
saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu
setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara
bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah,
kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli
radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram.
Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya
diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun , sebaiknya
diperiksa secara berkala tiap tahun.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
Biopsi adalah
operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian diperiksa
di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan
tidak hanya sehat secara fisik saja, tetapi juga sehat secara rohani dan
sosialnya. Untuk mendapatkan kesehatan tersebut, kita harus melakukan
upaya-upaya agar lingkungan sekitar kita selalu bersih sehingga terhindar dari
kuman dan bibit penyakit. Tiga faktor yang menyebabkan kita mudah terserang
penyakit yaitu: pendidikan tentang kesehatan yang masih kurang, factor
keterbelakangan penduduk dan yang terakhir adalah faktor ekonomi yang rendah.
Untuk tetap bisa sehat, kita harus melakukan: Memeperbaiki kesehatan
lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit infeksi, mendidik masyarakat
tentang prinsip-prinsip kesehatan,
mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan
perawatan, mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang
setinggi-tingginya
Penyakit
dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu: penyakit yang dapat menular,
penyakit yang tidak menular dan penyakit bawaan atau keturunan. Untuk penyakit
yang dapat menular contohnya: flu, TBC, malaria, penyakit kulit, kolera, demam
berdarah dll. Sedangkan untuk penyakit yang tidak menular adalah: reumatik,
hipertensi, dan diabetes mellitus. Untuk penyakit bawaan atau keturunan
contohnya: kanker payudara, kebotakan, albino, asma, hemophilia dll.
Cara
pencegahan baik penyakit menular maupun tidak menular yaitu dengan cara: menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan
dengan sabun, olah raga teratur dan istirahat cukup, pola hidup sehat dan
imunisasi bagi balita.
0 Response to "KESEHATAN, PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA"
Posting Komentar